Our Blog

Mockingjay Part 2 Movie Review


Pertama-tama penulis merasa sangat senang akhirnya dapat memuaskan hasrat penulis, untuk dapat menyaksikan film yang benar-benar penulis tunggu ini, dan tentunya dapat memberikan pandangan pribadi penulis tentang film ini. Penulis akan berusaha menjelaskan plot tampa mengulas lebih jauh beberapa detil film, jika mungkin saja ada pembaca yang belum menyaksikan filmnya.

Sekali lagi penulis tegaskan bahwa apa yang ada dalam ulasan ini adalah murni pendapat penulis pribadi yang tentunya sarat dengan opini. Tanpa bermaksud buruk, penulis hanya berharap dapat berbagi argument dengan para penikmat film, sehingga mendapatkan wawasan serta kesan yang lebih dari film ini. Untuk itu penulis memohon maaf sebelumnya bila terdapat hal-hal dalam tulisan ini yang kurang relevan menurut pembaca.

Hunger Games: Mockingjay part 2 adalah chapter finale dari film trilogy karya Fancis Lawrence dan kawan-kawan, yang juga adaptasi dari seri pamungkas novel trilogy Hunger Games karya penulis Suzanne Collins.

film mengisahkan akhir perjuangan dari "Katniss Everdeen" (Jennifer Lawrence), "Peter Melark" (Josh Hucherson), Gale Howthorne (Liam Hemsworth); bersama para victor dan pejuang dari 12 distrik panem untuk mengakhiri pemerintahan diktator president "Coriolanus Snow"(Donald Shuterland).

Sebelumnya pada mockingjay part 1, Katniss akhirnya menyetujui permintaan Presiden Alma Coin(Julianne Moore) untuk menjadi simbol revolusi, sebagai "the mockingjay". Dibawah rancangan Plutarch(Philip Hoffman) dan disutradarai Cressida(Natalie Dormer) dan kawan-kawan, katnip dan gale membuat serangkaian video propaganda. "Propo" bekerja dengan sangat baik dan mengispirasi beberapa distrik untuk melakukan perlawanan, sehingga pada salah satu scene yang begitu membekas, masyarakat panem berhasil menghancurkan salah satu bagian bendungan (sambil menyanyikan lagu "hanging tree" berlari membawa bom menembus barisan "peacekeeper"), sehingga memadamkan listrik di seluruh area capitol. Singkat cerita presiden Coin tidak menyianyiakan kesempetan ini dan menyelematkan para"victor" dari capitol, membawa pulang Peeta yang telah dicuci otak sebelumya, sehingga hampir saja membunuh Katniss, yang tentu saja tidak hanya meninggalkan luka lebam yang sangat parah pada lehernya, tapi juga hati yang hancur.

Diawali dengan scene dimana Katniss, dibantu petugas medis, melepas penyangga lehernya dan mencoba untuk memulihkan pita suaranya. Film Mockingjay Part 2 ini dibangun dengan beat yang lebih cepat, cerita yang lebih mudah dipahami namun tetap dinamis. Dengan tujuan akhir untuk menaklukkan kekuatan capitol dan president snow, Katniss Everdeen bergerak menuju distrik 2 dengan maksud menghancurkan pusat persenjataan musuh serta membujuk para loyalis dari distrik tersebut bergabung dalam pemberontakan, yang membuat the mockingjay lagi-lagi hampir saja meregang nyawa(tapi tentu saja tidak :p the hero death would kill the story). Berlanjut dimana sang karakter utama kita menyusup ke medan perang, dan akhirnya membentuk unit khusu yang lagi-lagi akan direkam melalui kamera, hal yang menyesakkan dada Katniss (Namun penyusupan Katniss ini ternyata mengundang pemikiran lain dalam kepala Coin, ia menemukan tanda-tanda bahaya bagi posisinya dimasa mendatang).

Unit khusus dipimpin Boggs(Mahershala Ali) menembus jebakan-jebakan yang disiapkan capitol untuk menyambut pasukan revolusi, dengan bantuan holo(alat hologram pendeteksi). Boggs dan unitnya (ditambah Peeta yang bergabung untuk propo) melewati satu persatu jebakan secara mulus dengan bantuan holow, Namun setiap alat pendeteksi memiliki kelemahan(pembaharuan data), dalam hal ini nyawa Boggs lah taruhannya. Di sela-sela nafas terakhirnya, Boggs mengalihkan kendali hollow ke tangan Katniss bersama rahasia Coin tentang dirinya, tentang seberapa inginnya Coin agar Katniss mati di medan pertempuran. "Jangan percaya pada mereka" itulah kata terakhir Boggs pada Katniss, ucapan yang mengharuskan Katniss untuk dapat mengandalkan dirinya sendiri(Gale tentunya menjadi pengecualian).

Dihadapkan dengan perangkap yang begitu mematikan di darat, kehilangan sebagian anggota unit,  belum lagi pasukan peacekeeper yang terus bergerak, unit 451 yang kini berpusat pada Katniss, harus mencari jalan lain. Dipandu Pollux yang pernah menjalani tahun-tahun dibawah tanah capitol, mereka bergerak menggunakan jalan teraman (setidaknya itulah yang terpikir). Namun saat beristirahat pada suatu percabangan saluran pembuangan, Katniss mendengar suara sayup-sayup memantul di dinding terowongan yang terus memanggilnya. Peeta juga mendegarnya, berusaha untuk mengenali suara, peeta terus memusatkan pendengarannya. Mereka segera bergerak begitu menyadari sesuatu yang mengerikan sedang membututi. Gale menggunakan panah apinya ke ujung lorong dan menunggu reaksi, setelah dirasa cukup mereka bergerak namun naas, Messalah telah diserang oleh segerombolan makhluk mutasi pemakan daging. pada scene-scene berikutnya dipenuhi aksi menegangkan, lompatan, raungan, dan tembakan api; hingga pada akhirnya mereka menemukan jalan kecil menuju ke atas, namun mereka telah kehilangan banyak teman berharga termasuk Finnick yang membuka jalan untuk Katniss. Keluar dari terowongan peacekeeper menunggu mereka dengan hantaman peluru yang datang bak hujan, bukan hanya itu perangkap telah sediakan, lantainya tiba-tiba pecah dan menghancurkan semua yang ada di atasnya.

Kini tinggal 5 dari tim yang tersisa, Cressida menuntun mereka ke tempat perlindungn, di rumah temannya, yang dikenali Katniss sebagai seorang perias saat ia masih seorang tribute. Jalan menuju Snow makin dekat begitu pemerintah Capitol mengeluarkan pengumuman, president Snow mengundang rakyat Capitol untuk mengungsi di kediamannya, kesempatan yang bagus untuk Katniss.

Tidak seperti serial sebelumnya, mokingjay part 1 yang menurut penulis dibuat terlalu menjenuhkan dengan mengangkat perjuangan katnip menggugah rakyat panem; Lawrence berhasil mengeksekusi pamungkas trilogy ini dengan cukup baik dan dinamis, dimana plot yang dibangun melalui serial sebelumnya diakhiri dengan moment klimaks dimana "mockingjay" menyaksikan adiknya Prim(Willow Shields) terbunuh karena mencoba meberikan bantuan medis pada seorang anak, yang naasnya masih memegang bom di depan kediaman snow. Meskipun harus diakui sang sutradara terkesan terlalu berhati-hati dan terlalu mengikuti plot novel aslinya, sehingga cerita yang dihadirkan tidak memberi kejutan baru bagi penonton yang telah membaca karya Collins ini.

Untuk itu penulis secara pribadi sebagai penonton yang juga penggemar novel "Hunger Game" memberikan nilai 6.3 untuk usaha sutradara mewujudkan novel ini ke dalam sebuah film yang sangat layak untuk ditonton. Namun untuk keberaniannya dalam mengeksplorasi cerita, penulis rasa 4.0 adalah angka yang cukup.

Film ini digarap dengan baik, namun lagi-lagi(opini penulis) film ini melewatkan beberapa detail penting yang dibangun tangan dingin Collins. Misalnya saat kematian Boggs, penulis merasa situasi yang dibangun kurang meninggalkan kesan, sehingga penonton tidak terbawa ke dalam suasana yang sebenarnya menentukan jalan cerita selanjutnya, terlebih lagi ketika penutupan film yang menurut penulis belum dieksekusi dengan sempurna, kesan yang terlalu datar untuk sebuah trilogy panjang tentang perang dan pengorbanan. Namun pada kahirnya penulis tetap merasa film ini merupakan karya yang sangat layak untuk ditonton.

demikian ulasan penulis terkait film Mockingjay Part 2 yang merupakan penutup dari serial fenomenal Hunger Games. Ada begitu banyak sisi yang belum penulis bahas dari film, untuk itu masukan dan pandangan para pembaca tentu sangat penulis terima sebagai media sharing sesama penonton, meskipun penulis masih terlalu awam sehingga memunculkan kekurang di banyak bagian dalam ulasan penulis.



Penulis


a.s.s







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi Pengetahuan Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.