Our Blog

“LEADING DAN ACTUATING” STUDI KASUS PADA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADAJAJARAN



MAKALAH MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
“LEADING DAN ACTUATING”
STUDI KASUS PADA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADAJAJARAN


KELOMPOK V

ADI SAPUTRA (210110130291)
ESSAM SETIAWAN (210110130327)
HAFIDIN SYARIF HUDA (210110130294)
MUHAMMAD RIF’AT (210110130274)
RADEA MEGANANDA GUNAWAN (210110130292)




JURUSAN MANAJEMEN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah manajemen dengan judul ”LEADING DAN ACTUATING” (Studi Kasus Pada Fakultas Komunikasi Universitas Padjajaran).
Kami menyadari bahwa terselesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, petunjuk, dan saran dari semua pihak. Untuk itu kami dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, masih terdapat kekurangan dalam makalah, baik dalam cara pengungkapan, penyajian, maupun penulisan kata yang dipergunakan karena keterbatasan kami. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan.

Jatinangor,26 November 2013


Kelompok Penyaji

BAB I
Pendahuluan



1.1.            Latar belakang masalah

Fakultas Komunikasi Universitas Padjajaran yang biasa disingkat FIKOM UNPAD adalah peraih pedikat “The Best School of Communication” berdasarkan survey media SWA yang dirilis oleh majalah “Mix Marketing” di pertengahan tahun 2013. Prestasi tersebut tentu tidak lepas dari keberhasilan pihak Fakultas dalam menerapkan pola-pola manajemennya. Selain planning, organizing, dan controlling, aspek leading dan actuating juga menjadi komponen penting yang turut berperan dalam keberhasilan suatu organisasi.
Untuk mengetahui sejauh mana aspek leading dan actuating mempengaruhi keberhasilan manajemen FIKOM UNPAD, maka hal inilah yang mendasari kami menyusun makalah ini berdasarkan hasil penelusuran berupa interview dan media lainnya.

1.2.            Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1.      Bagaimana aspek leading dan actuating berdasarkan prinsip-prinsip manajemen dalam organisasi;
2.      Bagaimana pengaruh leading dan actuating dalam manajemen FIKOM UNPAD

BAB II
Tinjauan Pustaka


2.1 Leading

Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan (Hasibuan, 2001). Istilah kepemimpinan adalah kata yang diambil dari kata-kata yang umum dipakai dan merupakan gabungan dari kata ilmiah yang tidak didefinisikan kembali secara tepat, maka kata ini memiliki konotasi yang tidak ada hubungannya dengan kepemimpinan sehingga mempunyai arti yang mendua (Janda, 1990). Peneliti biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif individualnya dan aspek gejala yang paling menarik perhatiannya. Setelah melakukan peninjauan mendalam terhadap literature kepemimpinan,  Stogdill (1974, h. 259) menyimpulkan bahwa “terdapat banyak definisi kepemimpinan yang banyaknya sama dengan jumlah orang yang mendefinisikan konsep ini (Griffin, 2004). Istilah pemimpin adalah terjemahan leader/head/manager, yang juga disebut “manajer/kepala/ketua/direktur/presiden, dan lain lain, tegasnya setiap orang yang mempunyai bawahan. Pemakaian istilah ini terantung kepada kebiasaan atau kesenangan dari setiap organisasi, jadi tidak perlu diperdebatkan.
Efektivitas pemimpin kadang-kadang diukur berdasarkan kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut atau pengamat dari luar. Apakah pemimpin mampu meningkatkan kohesivitas anggta kelompok, kerja sama anggota, memotivasi anggota, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, dan mendamaikan konflik antar anggota. Sebagai konsekuaensi dari kewenangan formal mereka sebagai kepala organisasi atau salah satu subunitnya, para manajer diharuskan untuk melakukan tugas simbolis tertentu yang bersifat legal dan sosial. Tugas tersebut termasik menandatangani dokumen (misalnya kontrak, izin mengeluarkan uang), memimpin pertemuan tertentu dan peristiwa seremonial (misalnya jamuan perpisahan bagi seseorang yang akan meninggalkan perusahaan), berpartisipasi dalam upacara dan menerima tamu resmi.
Permintaan, kendala, dan pilihan memberntuk sifat pekerjaan dan amat mempengaruhi perilaku para manajer. Tuntutan adalah apa yang harus dilakukan orang yang memegang pekerjaan dan jika tidak melakukannya ia akan berisiko menerima sanksi atau kehilangan posisi. Kendala adalah karakteristik organisasi dan lingkungan eksternal yang membatasi apa yang dapat dilakukan oleh manajer. Termasuk diantaranya adalah peraturan birokratis, kebijakan, dan peraturan yang harus diawasi serta kendala lain yang menyangkut keberadaan sumber daya, seperti fasilitas, peralatan, pembiayaan sesuai anggaran, persediaan, karyawan, dan pelayanan pendukung. Pemilihan adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer namun tidak diharuskan untuk mengerjakannya. Pemilihan peluang yang tersedia bagi seseorang pada jenis posisi manajerial tertentu untu menerapkan apa yang harus dilakukan dan bagaiman melakukannya.
Manajemen oleh para ahi dibagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1.      Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur;
2.      Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan mendalam;
3.      Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli tidak sama. Hal ini disebabkan pendekatan yang dilakukan tidaklah sama. Dalam prateknya pembagian fungsi fundamental ini tidak dapat dibedakan secara tegas dan tajam, karena setiap manajer (top manager, middle manager, dan lower manager) dalam usaha ata aktivitas-aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda. Tingkat-tingkat manajer yang terdapat dalam suatu perusahan dikelompokkan atas tia kelompok, yaitu:
1.      Top manager (manajer puncak) adalah pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan. Corak kegiatan top manager adalah memimpin organisasi, menentukan tujuan dan kebijaksanaan pokok.
2.      Middle manager (manajer menengah) adalah pimpinan menengah dari suatu perusahaan. Corak kegiatan middle manager ini adalah memimpin lower manager dan menguraikan kebijaksanaan pokok yang dikeluarkan top manager. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat administrative, artinya sudah lebih jelas menunjukkan cara-cara bagaimana perencanaan yang direktif dan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
3.      Lower manager (menejer bawah) adalah pimpinan terendah yang secara langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi para karyawan pelaksana (operasional) dalam mengerjakan tugas-tugasnya, supaya tujuan-tujuan perusahaan tercapai.
Tugas-tugas manajer itu meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.      Managerial cycle adalah siklus “pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penilaian, dan pelaporan”. Dengan demikian tugas-tugas manager adalah siklus yang berulang-ulang mulai dari pengambilan keputusan sampai menerima laporan.
2.      Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja giat dan  membina bawahan dengan baik, sehingga tercipta suasana kerja yang baik dan harmonis.

2.2  Actuating
Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. (Drs H. Malayu S.P. Hasibuan)
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to acheve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts. (G.R. Terry)
Sebagai sebuah proses kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh tanpa paksaan untuk membentuk tujuan-tujuan grup atau organisasi. memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Sebagai atribut, kepemimpinan adalah sekolompok karakteristik yang dimiliki oleh individu yang dipandang sebagai pemimpin. Kepimimpinan dan manajemen berhubungan erat tetapi juga berbeda. Manajer dan pemimpin menggunakan kekuasaan sah, kekuasaan balas jasa, kekuasaan paksaan, kekuasaan referen, dan kekuasaan ahli. (Gary Yukl, 2005)
Pengarahan (actuating/leading/commanding) adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk engatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisen dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa cara seorang pemimpin bisa mengarahkan bawahannya dimana bawahan dapat melaksanakan pekerjaan dengan tenang tanpa adanya sikap mendua karena pertentagan atasan dari berbagai bagian. Ada dua hal yang bisa menunjang bawahan dapat bekerja lebih giat dan efektif:
1.      Komunikasi
Terutama komunikasi yang bersifat intern, khususnya komunikasi antara atasan dan bawahan. Dengan komunikasi dapat mencerninkan kejelasan berita/perintah yang diberikan sesuai dengan kedudukan masing-masing anggota organisasi dalam struktur organisasi maka komunikasi ini sangat berguna dalam menciptakan suasana kerja sama antara atasan dan bawahan yang dilandasi dengan saling pengertian karena ditunjang adanya komunikasi informal (hubungan antar karyawan) yang efektif.
2.      Motivasi
Faktor lain di samping terciptanya komunikasi yang menguntungkan adalah motivasi terhadap bawahan juga diperlukan. Dengan motivasi yang ditujukan kepada bawahan baik yang bersifat positif (dengan menambah tingkat kepuasan tertentu: gaji, jabatan, dll) maupun yang negative (potong gaji skors dsb) diharapkan bawahan terdorong untuk melakukan pekerjaan yang telah diperitahkan kepadanya.
Luas pekerjaaan manajer meliputi masalah “internal dan eksternal” perusahaan yang dipimpinnya. Masalah internal perusahaan harus dibenahi dengan baik, supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan baru diperhitungkan, diamati, dan diimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat persaingan, peraturan pemerintah, situasi perekonomian nasional dan internasional. Semakin tinggi kedudukan seseorang manajer maka skop tugasnya akan semakin luas (internal dan eksternal), sebaliknya manajer yang kedudukannya lebih rendah skop tugasnya lebih banyak untu membenahi tugas-tugas internal perusahaan.

BAB III
Hasil Kajian dan Pembahasan



1.1.            Hasil Kajian

a.       Metode Kajian
Kajian yang digunakan pada makalah ini menggunakan data kualitatif, maka data yang diolah berupa kata-kata lisan/tulisan dari subyek kajian yaitu narasumber wawancara dan penelusuran pada media. Data kualitatif menurut Nasution (2003) merupakan pandangan atau pendapat, konsep-konsep, keterangan, kesan-kesan, tanggapan-tanggapan, dan lain-lain tentang sesuati keadaan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Strategi studi kasus yang digunakan dalam mengumpulkan data kualitatif merupakan studi aras mikro yang menyoroti satu atau lebih kasus terpilih, dalam hal ini kasus yang diangkat adalah berhasilnya FIKOM UNPAD dinobatkan sebagai The Best School of Communication versi majalah Mix Marketing dikaitkan dengan leading dan actuating dalam manajemen FIKOM UNPAD.

b.      Jenis Data
Pada penyusunan makalah ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan skunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dengan pihak terkait, yaitu pimpinan fakultas/jurusan, pihak dosen, staff administrasi, perangkat keamanan, dan mahasiswa sebagai bagian dari manajemen FIKOM UNPAD.
 sedang data skunder adalah data yang dikumpulkan dari penelusuran literature berdasarkan kasus terkait. Adapun data hasil wawancara dan literature disajikan sebagai lampiran dalam makalah ini.

1.2.            Pembahasan
a.       Deskripsi Data
Untuk pengumpulan data, dulakukan wawancara dengan 5 pihak terkait, masing-masing pimpinan fakultas/jurusan, dosen pengajar, staff administrasi, staff keamanan, dan mahasiswa. Tiap-tiap pihak mewakili elemen dalam manajemen fakultas. Wawancara dilakukan dengan metode in  depth interview, yakni wawancara mendalam yang didasarkan pada peran masing-masing narasumber.

b.      Pokok-pokok temuan
Dari wawancara yang dilakukan di lapangan ditemukan beberapa data sebagai berikut:
-          Dua  dari lima narasumber, yakni dosen pengajar dan tenaga administrasi percaya bahwa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran sebagai satu-satunya fakultas ilmu komunikasi universitas negeri merupakan salah satu faktor yang menjadi daya tarik dan keunggulan FIKOM UNPAD bagi responden media SWA.
-          Kedua narasumber tersebut di atas juga mengganggap keterserapan alumni di dunia kerja serta ikatan profesi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat.
-          Semua narasumber percaya bahwa bukan hanya pimpinan yang berperan dalam keberhasilan fikom unpad mendapatkan predikat the best school communication.
-          Tiga dari lima narasumber mengatakan perlu adanya peningkatan SDM untuk menunjang system perkuliahan di FIKOM UNPAD.
-          Dari segi dosen pengajar, narasumber menggap perlunya dikembangkan system audit untuk mengapresiasi kinerja dosen.
-          Dari segi administrasi, pihak roster menganggap perlunya mengintegrasi roster se-fakultas agar proses perkuliahan bisa berlangsung dengan lebih efektif.

c.        Analisis Justifikasi

Dari hasil analisis berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dapat kami ambil kesimpilan bahwa keberhasilan FIKOM UNPAD mendapat predikat the besat school of communication versi media SWA yang dirilis Mix Marketing Communication Magazine dipercaya merupakan hasil kerja keras semua elemen yang ada di FIKOM UNPAD. Hal ini menunjukkan secara tersirat bahwa pimpinan fakultas penerapkan manajemen yang bersifat open managment, maksudnya pimpinan berusaha menerapkan system manajemen yang lebih bersifat kekeluargaan. Meskipun demikian berbagai pihak menilai masih banyak kekurangan dalam system tersebut, diantaranya kurangnya system audit, kurang maksimalnya SDM, serta belum optimalnya system administrasi. Salah satu elemen middle manager juga menganggap komunikasi yang dilakukan Dekan selaku top manajer belum terlalu optimal dan cenderung belum dapat mengembangkan staff dibawahnya.
Dari sisi motivasi

BAB IV
Kesimpulan

1.      Kesimpulan
Bahwa keberhasilan FIKOM UNPAD mendapat predikat the besat school of communication versi media SWA yang dirilis Mix Marketing Communication Magazine dipercaya merupakan hasil kerja keras semua elemen yang ada di FIKOM UNPAD. Hal ini menunjukkan secara tersirat bahwa pimpinan fakultas penerapkan manajemen yang bersifat open managment, maksudnya pimpinan berusaha menerapkan system manajemen yang lebih bersifat kekeluargaan. Meskipun demikian berbagai pihak menilai masih banyak kekurangan dalam system tersebut, diantaranya kurangnya system audit, kurang maksimalnya SDM, serta belum optimalnya system administrasi.


DAFTAR PUSTAKA





Griffin, R. W. (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, D. H. (2001). Manajemen edisi revisi. Bandung: PT. Bumi Aksara.
Yukl, G. (2005). Kepemimpinan dalam Organisasi edisi V. Jakarta: Indeks.
http//:www.unpad.ac.id/berita_unpad

Lampiran-lampiran
Nara Sumber :Ajat Sudrajat (Koordinator Roster S1)
Reviewer        : Adi Saputra dan Hafidin Syarif Huda
-          Seperti yang kita ketahui FIKOM UNPAD baru saja mendapatkan predikat The Best School of Communication versi majalah mix marketing komponen apa yang dianggap berperan sehingga FIKOM UNPAD mendapadkan predikat tersebut?
Barangkali itu kepercayaan dari masyarakat sehingga FIKOM tetap no 1-lah dari masyarakat dan dari calon mahasiswa sehingga katakanlah dengan itu karena kepercayaan masyarakat terhadap fakultas ilmu komunikasi.
-          Bapak kan dari roster juga sebagai staff administrasi, kalau dari segi bapak sendiri bagaimana sih kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Bapak Dekan. Bapak Deddy Mulyana sehingga FIKOM bisa berprestasi seperti ini?
Sebelumnya saya tambahkan yang tadi, kepercayaan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi bisa dilihat dari output mahasiswa yang dari Fakultas Ilmu Komunikasi dapat bekerja langsung barangkali dengan menjamurnya media-media baik elektronik maupun media cetak, katakanlah surat kabar yang menjadi segmen pasar dari Fakultas Ilmu Komunikasi ini sehingga sebagai orang tua atau calon mahasiswa, masyarakat pengen yang katakanlah keluar dari unpad dan fakultas komunikasi yang mudah untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga semakin hari semakin tahun banyak sekali yang percaya fakultas ilmu komunikasi tetap yang pertama.Kalau masalah kebijakan-kebijkan dari Pak Dekan, sehingga kita bisa mempertahankan prestasi saya kira kedisiplinan bekerja baik sebagai kependidikan, tenaga pendidik, dan kesempatan untuk menambah ilmu lagi baik dari tenaga pendidikan dan tega pendidik sehingga kebijakannya itu bisa memberikan kesempatan untuk melanjutkan lagi perkuliahan atau menambah ilmu secara formal sehingga sekarang kan  bisa kelihatan beberapa dosen muda yang sudah Doktor baik di dalam negeri maupun di luar negeri
-          Kemarin kami sempat mewawancarai pihak Dosen, kalau dari Dosen sendiri melihat kalau ada kekurangan di sistem pembeda antara Dosen yang secara maksimal mengerjakan tugasnya dan yang belum, kalau dari sisi administrasi sendirikira-kira hal yang harus dikembangkan kedepannya itu seperti apa pak?
Seluruh elemen harus dibagun, tidak hanya di sisi administrasi ini saja tetapi seluruh elemen baik tenaga kependidikan, tenaga pendidik, katakanlah tugas dosen itu mengajar tetapi juga harus turut mengembangkan semua lini, sehingga fikom lebih eksis lagi, mungkin kalau di luar kewenangan saya dosen bisa eksis di luar untuk jurnal internasional. katakanlah untuk kapasitas saya sebagai staff administrasi yang mengelolah roster untuk penjadwalan saya paling berharap ada roster fakultas, bukan roster S1, D3, dan roster pasca tetapi roster fakultas sehingga roster bisa memantau dosen jam segini mengajar dimana, ruang ini, lebih terintegrasi atau sebagai kompilasi pada penjadwalan saja karena roster tetap memegang peranan penting dalam proses belajar-mengajar, nah dengan cara itu bisa memaksimalkan semua potensi dari semua ruangan, semua dosen, dan waktu yang ada, sehingga bila ada dosen yang behalangan misalnya sehingga ada kelas-kelas yang tidak hadir, meskipun tidak hadit tetap ada penugasan jadi jangan sampai tidak ada informasi sama sekali.
-          Terus mungkin di aspek leading untuk internal sendiri nih pak, sebagai koordinator roster S1, ada ngak kebijakankebijakan internal yang bapak terapkan di roster buat sekarang ini?
Kebijakan kita paling penambahan SDM sehingga kita bisa mengupdate data kehadiran mahasiswa dan dosen kita bisa open access gitu, orang tua juga sudah bsa mengakses bagaimana kehadiran mahasiswa, bagaimana kehadiran anaknya di perkuliahan, yang kedua mungkin kita coba meminta bagaimana penjadwalan diintegrasikan, anda sendiri mungkin mengalami bagaimana tidak ada dosen, kuliah bentrok, dan segala macam, hal itu memang tidak seharusnya terjadi oleh karena itu kita mencoba meminimalisasi, dan roster kan tidak satu ruangan tidak terintegrasi dan jadwal di pasca pun suka terlambat, sehingga dosen itu tidak mengajar di S1 karena ada jadwa di Pasca, sehingga jika ada kebijakan dari fakultas untuk roster fakultas mungkin bisa lebih memudahkan, karena pasca sendiri saja untuk 1 mata kuliah harus diisi oleh 3 dosen dan di S1-pun 2 atau 3 dosen, saya kira memang agak sulit padahal kita sudah meminimalisasi untuk kebentrokan

Narasumber    : Ibu Herlina Agustin (Kepala Jurusan Jurnalistik)
Reviewer         : Essam Setiawan
Menurut ibu apa yang membuat fikom dinobatkan sebagai the best school of communications versi majalah mix marketing ?
            Menurut saya kalo dinobatkan sebagai the best school of communications versi majalah mix itu majalahnya yang mengetahui dinila dari berbagai kategori, kamu udah wawancara majalah mix nya belum ? ya mungkin kamu harus wawancara majalahnya kalo mau tahu dari mana penilaiannya
Bagaimana cara ibu memimpin bagian ibu, jurnalistik sehingga mampu berkontribusi kepada fikom dalam terpilihnya fikom menjadi the best school of communications ?
            Terus terang saya kurang mengetahui kontribusi apa yang telah jurusan berikan pada fakultas ini ya, tapi yang pasti saya tegaskan saya bukan pemimpin saya hanya menyatukan saja saya hanya mengkoordinir saja, dan justru yang berkerja keras itu anak buah saya, saya mah tidak melakukan apa-apa, they are great they are good, dan saya harus berterima kasih telah dianugrahi anak buah yang seperti itu
Adakah teori manajemen yang ibu terapkan dalam kepemimpinan ibu ?
            Tidak, tidak ada yang spesifik yang saya terapkan tapi yang pasti saya hanya memotivasi mereka, saya hanya membuatnya seperti kru aja, mungkin keluarga lebih tepatnya
Adakah hal yang akan ibu kerjakan kedepannya untuk konstribusi jurnal terhadap kemajuan fikom ini ?
Pastilah banyak kedepannya yang akan saya lakukan, jadi gini saya lebih suka berbicara tentang mari kita membuat prestasi siapapun baik itu dosen ataupun mahasiswa-mahasiswanya, kalo dalam prestasi itu kedepannya mau diambil oleh fikom silahkan saja, itu mungkin salah satu bentuk sumbangan prestasi yang jurnal dapat berikan, kan kita banyak kerjasama nih dengan dosen-dosen luar nah dari kejasama itu semoga bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas
Menurut ibu jika dilihat dari sistem organisasi adakah kekurangan yang menghambat fikom ini untuk terus berkembang ?
            Ada, ada dua, pertama adalah kurang SDM, kedua adalah kurangnya apresiasi dari atasan kita
Kalo menurut ibu bagaimana solusinya untuk menanggulangi masalah tersebut ?
Ya lebih…, aku ingin lebih percaya atau mengurangi kecurigaan diantara kita, kalo pimpinan mencurigai bawahan dan bawahan mencurigai pimpinan tentu tidak akan maju, semua harus percaya pada bidangnya masing-masing semua harus membuat keuntungan dari bidangnya masing-masing


Narasumber    : Hellen (Satuan Pengamanan)
Reviewer         : Radea Megananda Gunawan
Dengan pak siapa ? pak hellen
Kalo menurut pandangan bapak bagaimana nih fikom dapat penghargaan the best school of communications ? ya kalo menurut saya, bangga juga sih saya sebagai security disini
Terus menurut bapak, siapa aja nih yang berperan dibalik penghargaan tersebut?
Saya kira prof. deddy, pak atwar, PD1, ya atasan atasan
Gmn sih pak manajemennya dari security nya?
Kita cuman membantu pimpinan, mengikuti instruksi
Selama ini yang diinstruksikan apa untuk security?
Menjaga lingkungan kampus supaya kondusif
Apa yg harus dilakukan fikom agar bisa mempertahankan?
Kalo dari saya, lebih meningkatkan lagi dibidang akademik
Pandangan bapak, kepemimpinan pak Deddy?
Bagus
Yang lain?
Pak atwar, baik
Keamanan dipegang siapa?
Dipegang rumah tangga, pelayanan umum




Narasumber    : Ibu Jenny Ratna Suminar (Dosen Pengajar)
Reviewer         : Adi Saputra
Menurut ibu apasih yang membuat fikom mendapatkan predikat the best school of communications ?
            Sebetulnya yang pas menjawab itu bukan saya dong, harusnya yang memberikan awardnya, tapi ibu akan coba menganalisis biar kita tahu kekurangan dan kelebihan kita, pertama fikom adalah satu-satunya universitas negri yang ada tentang fikom, ilmu komunikasi pastilah itu dia jadi trendsetter, kemudain dilihat dari jumlah mahasiswanya, kemudian serapan dunia kerja tracer penelitian lulusan fikom banyak yang terserap dunia kerja itu salah satu criteria dia pengelola pendidikan yang cukum bagus, kemudian link and match dengan user adanya keterkaitan antara pengelola pendidikan dengan user bukannya pada penyerapan tapi bagaimana bridging dibangun dalam kurikulum itu berdasarkan kebutuhan pasar kemudian keterkaitan alumni itu juga yang menjadi penialian kemudian terus satu lagi adalah ikatan profesi berdasarkan pembagian dan disamping itu saya kira kemunculan dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya akademik.
Kalau menurut ibu dari segi manajemen sampai fikom mendapat predikat the best school communication?
Saya kira nggak bisa dibilang bahwa pimpinanlah yang berperan orang proses bersama proses penggeraknya itukan adalah sistem jadi saya kira saya nggak bisa menyebutkan siapa yang berperan, semua berperan termasuk mahasiswanya dengan kegiatankegiatan yang bisa ditampilkan, alumninya, dosenya, staff kependidikannya, kemudian pimpinannya semuanya, nggak mungkin karena ini sistem.
Kalau dari segi manajemen sendiri, menurut ibu sudah tepat nggak bu? Atau harus ada yang diperbaiki?
Yah kalau ditanya masih harus diperbaiki ya iyalah, kita kan nggak boleh puas dengan predikat the best school of communication karena kita nggak sendirian, banyak juga pengelolah-pengelolah pendidikan yang bukan negeri yang hanya jurusan juga mungkin pantas diberikan award seperti itu artin ya kita nggak boleh puas terhadap apa yang suda kita dapatkan, kita tidak boleh puas dengan apa yang terjadi kepada kita, kita harus terus yang paling pending ada audit, ada evaluasi.
Dari segi model manajemen sendiri mungkin seperti apa menurut ibu ?
Kalau bicara manajemen kan kinta bicara tentang man, money, material, market, dan satu lagi method, yah kita bisa lihat itu optimal atau tidak, itu mustinya ada evaluasi ada audit yang ada d dalam sistem manajemen ini. (evaluasi ya bu?) ya itu yang saya kurang paham.
Yang terakhir ni bu, pendapat ibu sebagai dosen, ibu memandang FIKOM ini suda layak atau belum? Udah bagus atau belum?
Saya belum optimal dalam pengertian saya masih punya potensi lain yang belum semuanya karena dukungan sistem tapi saya berusaha kea rah sana karena dosen itu tugasnya bukan hanya mengajar saja ada tugas lain, dia juga seorang pendidik, dia juga seorang penelit, di juga seorang ilmuan. Nah itu yang perlu dikembangkan


Narasumber :Muhammad Inbar Daeribi  (Mahasiswa FIKOM angkatan 2013)
Reviewer        : Rif’at
Rif'at : Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Inbar : Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Rif'at : Maaf bisa minta sebagian waktunya untuk wawancara?
Inbar : Oh silahkan.
Rif'at : Sebelumnya nih kalau boleh tahu namanya siapa?
Inbar : Nama saya Muhammad Inbar Daeribi. Panggil saja Inbar.
Rif'at : Boleh saya mulai pertanyaannya tidak?
Inbar : Oh tentu saja boleh.
Rif'at : Menurut anda mengapa Fikom Unpad dinobatkan sebagai The Best School of Communication?
Inbar : Pertama saya kurang tahu secara teknisnya bisa jadi yang  terbaik. Tetapi jika saya lihat dari mahasiswanya mungkin mempunyai kreativitas, mempunyai jiwa keorganisasian yang bagus, mempunyai keaktifan di luar kampus, sehingga pihak yang memeringkat atau menilainya melihatnya dari sisi sana. Bisa jadi juga dari karya-karya dari anak Fikom itu banyak dikenal di Indonesia khususnya.
Rif'at : Menurut anda kerjasama antar sumberdaya manusia di fikom baik mahasiswa, dosen, dan sebagainya bagaimana? Sudah baikkah atau bagaimana?
Inbar : Sepengetahuan saya sebagai mahasiswa baru, sejauh ini saya pikir keintegrasian dari mahasiswa dengan dosen berjalan dengan baik, belum ada intrik-intrik apapun. Selain itu mahasiswa antar konsentrasi dan jurusan itu saling mendukung demi tercapainya penghargaan The Best School of Communication.
Rif'at : Bagaimana seharusnya mahasiswa agar Fikom Unpad ini menjadi lebih maju dan selalu lebih baik dari waktu ke waktu?
Inbar : Selalu mempelajari dengan baik apa yang diberikan oleh dosen yang akan berguna di waktu kelak. Lalu bagaimana mahasiswa ini membagun hubungan dan relasi tidak hanya di kampus saja. Kemudian bagaimana mahasiswa ini memiliki suatu keahlian untuk survive di bidang yang ditekuni.
Rif'at : Menurut anda sebagai mahasiswa bagaimana kebijakan yang diberikan oleh fakultas itu sudah mendukung atau bagaimana?
Inbar : Menurut saya sebagai mahasiswa ada sisi positif dan ada pula sisi negatifnya.
Rif'at : Postif dan negatifnya itu bagaimana ?
Inbar : Untuk sisi positifnya anak-anak Fikom Unpad ini tidak dikekang alias dibebaskan untuk membuat suatu karya. Untuk sisi negatifnya dosen itu ada yang benar-benar menguasai materi dan selalu masuk ke kelas dengan tepat waktu tetapi ada yang tidak konsisten untuk masuk ke kelas. Kalau di Sunda disebut belang betong. Ada juga dosen yang sering masuk akan tetapi pemahaman terhadap materi yang akan disampaikan itu kurang. Dia itu lebih memfokuskan bagaimana mahasiswa itu mempresentasikan sesuatu. Lalu ketika ujian, materi yang dijelaskan hanya sedikit sekali yang ada di ujian. Jadi mahasiswa sangat kesulitan.
Rif'at : Apakah fasilitas-fasilitas di Fikom Unpad ini sudah menunjang?
Inbar : Sama-sama ada sisi positif dan negatifnya juga. Untuk sisi positifnya salah satunya kita memiliki perpustakaan yang relatif lengkap. Untuk sisi negatifnya salah satunya itu kurangnya peremajaan terhadap alat-alat broadcasting.
Rif'at : Menurut anda apakah lingkungan baik lingkungan sosial maupun alam di Fikom Unpad ini sudah menunjang mahasiswa untuk berekspresi?
Inbar : Sisi Positifnya saya pikir cukup baik karena kegiatan organisasi selalu berjalan relatif baik.  Untuk sisi negatifnya masih terdapat blok-blokan akan tetapi tidak terlalu menonjol.
Rif'at : Menurut anda bagaimana seharusnya fasilitas dan lingkungannya agar lebih bisa menunjang kegiatan mahasiswa?
Inbar : Menurut saya dari segi fasilitas harus lebih diperbanyak fasilitas untuk mahasiswa berdiskusi. Dari segi lingkungannya harus lebih banyak acara-acara yang menyatukan seluruh mahasiswa antar-angkatan, dan antar-konsentrasi, serta acara tersebut tidak hanya sekedar formalitas belaka.
Rif'at : Terima kasih atas waktunya. Sekali lagi mohon maaf telah menganggu waktunya.
Inbar : Terima kasih kembali. Sama sekali tidak terganggu.


Figure 1 sumber : www.unpad.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi Pengetahuan Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.