- 1. Hukum Ohm
![](https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/536614_456309534383596_1820097294_a.jpg)
Gambar 1-1. Tegangan 1 V mengalirkan arus 1 A dalam hambatan 1 Ohm
Dalam penyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman) menemukan bahwa arus listrik yang mengalir dalam hambatan akan bertambah besar jika tegangan dinaikkan, sementara nilai hambatannya tetap. Dari uraian diatas dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu:
V = I x R
dimana: V = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan amper
R = hambatan dalam satuan Ohm
Contoh 1:
Sebuah accu 12 volt dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai hambatan 24 ohm. Berapakah arus yang mengalir didalam lampu.
V 12
Jawab: V = I x R I = -------- I = ---------- = 0,5 A
R 24
Contoh 2:
Sebuah hambatan 12 Ohm dihubungkan pada jepit-jepit accu, ternyata arus yang mengalir 0,5 amper. Berapakah besarnya tegangan accu tersebut?
Jawab: V = I x R V = 0,5 x 12 V = 6 Volt
Contoh 3:
Sebuah accu 24 volt dihubungkan dengan sebuah lampu, ternyata arus yang mengalir 0,5 amper. Berapakah besarnya resistansi lampu tersebut?
Jawab: V = I x R R = V/I R = 24/O,5 = 48 Ohm
- 2. Energi yang dimasukkan kedalam hambatan
Rumus energi:
W = V x I x t
Dimana: W: energi dalam satuan Joule (J)
V: tegangan dalam satuan volt
I: arus dalam satuan amper
t: waktu dalam satuan detik
Contoh:
Sebuah accu 12 volt setiap detik mengalirkan arus 5 amper. Hitunglah besarnya energi yang dikeluarkan oleh accu tersebut tiap detiknya.
Jawab: W = V x I x t W = 12 x 5 x 1 W = 60 Joule
Daya listrik yang dimasukkan dalam sebuah hambatan sama dengan energi yang dikeluarkan tiap detik. Daya diberi simbol huruf P dan dalam satuan joule/detik.
W V x I x t
P = ----- P = -------------- P = V x I
t t
Jika V = I x R maka P = I x R x I P = I2 x R
V V V2
Jika I = ------ maka P = V x ------ P = -----
R R R
dimana: P = daya dalam satuan watt
R = hambatan dalam satuan ohm
Contoh: Pada hambatan 10 Kilo ohm, terdapat tegangan 12 volt. Hitunglah daya yang dimasukkan dalam hambatan tersebut.
Jawab:
V2 122
P = ----- P = -------- P = 0,0144 watt
R 10000
- 3. Arus Searah
![](https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/560604_456311537716729_1848093849_a.jpg)
Gambar 1-2. Grafik arus rata. Setiap saat kuat arus tetap
sama besar (konstan)
Pada gambar itu sumbu horiontal melukiskan waktu (t) dalam detik, sedangkan sumbu vertikal melukiskan harga-harga arus atau tegangan dalam satuan amper atau volt. Pada setiap saat antara t = 0 sampai t5 besarnya arus atau tegangan tidaklah berubah.
- 4. Arus bolak-balik
![](https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/564916_456312837716599_345981058_a.jpg)
Gambar 1-3. Sirkit arus bolak balik
Pada saat berikutnya sumber arus bertukar polaritas, yaitu terminal atas berubah menjadi negatip sedangkan terminal bawah berubah menjadi positip. Dengan demikian aliran arus bertukar arah, keluar dari kutub bawah lewat beban dari B ke A dan masuk ke sumber di kutub atas. Saat berikutnya kutub-kutub bertukar polaritas lagi, sehingga berakibat aruspun bertukar arah lagi dari A ke B, demikian terus menerus. Arus yang mengalir dengan selalu berbolak-balik arah dinamai arus bolak balik. Jika arus bolak balik kita gambarkan dalam grafik, maka akan terlihat seperti gambar 1-4 dibawah ini.
![](https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/530423_456313831049833_1302465280_a.jpg)
Gambar 1-4. Grafik yang melukikan arus bolak-balik
(A) Arus mengalir dari A ke B
(B) Arus mengalir dari B ke A
Kalau grafik (A) dan grafik (B) dijadikan dalam satu gambar grafik, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
![](https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/380230_456314291049787_1027283616_a.jpg)
Gambar 1-5. Gambar grafik arus bolak-balik
Arah arus dari A ke B disebut arah positip dan dilukiskan diatas sumbu horisontal. Arah arus dari B ke A disebut arah negatip dan dilukiskan dibawah sumbu horisontal.
- 5. Frekuensi
1 KHz (Kilo Hertz) = 1 000 Hz
1 MHz (Mega Hertz) = 1 000 KHz = 1 000 000 Hz
- 6. Waktu getar (perioda)
1
T = ------ dimana: T = waktu getar dalam satuan detik
f
f = frekuensi dalam satuan Hz
Contoh: Hitunglah besarnya waktu getar untuk frekuensi sinyal suara 1000 Hz.
Jawab:
1 1
T = -------- T = ---------- T = 0,001 detik
F 1000
- 7. Panjang Gelombang
300 000
l = ------------- dimana: l (lamda) = panjang gelombang dalam
f (KHz) satuan meter
f = frekuensi dalam satuan Hertz
Contoh: Sebuah osilator mengeluarkan tegangan bolak-balik dengan frekuensi 300 KHz. Hitunglah panjang gelombangnya.
Jawab:
300 000 300 000
l = ------------- l = ----------- -- l = 1000 meter
f (KHz) 300
- 8. Harga efektif
1
Ieff = ------- x Imaks Ieff = 0,707 x Imaks
Ö 2
Dengan menggunakan cara yang sama, harga efektip untuk tegangan bolak-balik, berlaku juga:
Ueff = 0,707 x Umaks
Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan maksimumnya adalah:
Veff = 0,707 x Umaks 220 = 0,707 x Umaks
220
Vmaks = ------------ Vmaks = 311,17 volt
0,707
- 9. Harga rata-rata
2 2
Ir = ------ x Imaks Ir = ------ x Imaks Ir = 0,63 x Imaks
p 3,14
Dengan cara yang sama didapatkan pula untuk tegangan:
Vr = 0,63 x Vmaks
Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan rata-ratanya adalah:
220
Vr = 0,63 x Umaks Vr = 0,63 x -------- Vr = 0,63 X 311,17 volt
0,707
Vr = 196,04 volt
- 10. Arus bolak-balik yang mengalir pada hambatan
Em sin wt
i = --------------- i = Im sin wt
R
Hal ini menyatakan pada hambatan R arus sefase dengan tegangannya.
Gambar 1-6. Pada hambatan R, arus sefase dengan tegangannya
- 11. Arus bolak-balik yang mengalir pada lilitan
eL = Im L sin (wt-90o)
Gambar 1-7. Pada induktor tegangan mendahului arus 90o
Sesuai dengan hukum Ohm, maka L disebut hambatan induktip atau induktansi yang dinyatakan dengan simbol XL dalam satuan Ohm, sedangkan L dinyatakan dalam satuan Henry.
Jadi:
XL = w L XL = 2 p f L
Dimana: XL = reaktansi induktip dalam ohm
p = 3,14
f = frekuensi dalam Hertz
L = induktansi dalam Henry
Nilai XL sangat tergantung pada besarnya frekuensi, semakin besar nilai frekuensi, semakin besar pula nilai XL.
Contoh: Sebuah induktor dengan nilai induktansi 100 mH dipasang pada sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi induktipnya (XL).
Jawab: XL = 2 p f L XL = 2. 3,14. 1000000. 100.10-6
XL = 6,28. 100 XL = 628 Ohm
- 12. Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensator
Gambar 1-8. Pada kapasitor arus mendahului tegangan 90o
Untuk harga efektip:
1
V = -------
w C
harga 1/wC disebut hambatan kapasitip dan diberi simbol Xc dalam satuan ohm.
1 1
Xc = -------- Xc = ----------
w C 2 p f C
dimana: Xc = reaktansi kapasitip dalam ohm
p = 3,14
f = frekuensi dalam Hertz
C = kapasitansi dalam farad
Contoh: Sebuah kondensator dengan nilai kapasitansi 100 nF dipasang pada sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi kapasitipnya (XC)
Jawab:
1 1
Xc = ----------- Xc = ---------------------------------
2 p f C 2. 3,14. 1000000. 100.10-9
1 101
Xc = ------------- Xc = ----------- Xc = 1,59 Ohm
6,28.10-1 6,28
- 13. Resonansi Deret
1 1 1
2 p f L = ---------- f2 = ----------- f = -------------
2 p f C 4 p2 L C Ö 4 p2 L C
1
f = ----------- dimana: f = frekuensi resonansi dalam Hz
2 p Ö L C p = 3,14
L = induktansi dalam Henry (H)
C = kapasitansi dalam Farad (F)
Dalam keadaan resonansi tegangan induktor = tegangan kondensator
(VL = VC).
VL = I x XL dan VC = I x XC harga I = V/R
V XL
VL = ----- x XL VL = ----- xV
R R
U XC
VC = ----- x XC VC = ----- xV
R R
Perbandingan reaktansi dengan tahanan murni disebut faktor kualitas atau faktor selektivitas disingkat dengan huruf Q.
XL XC XL
Q = ----- = ------ Q = -------
R R XC
Contoh: Sebuah induktor 100 mH dirangkai seri dengan sebuah kondensator 100 pF. Hitunglah resonansinya jika dipasang pada sumber tegangan bolak-balik.
Jawab:
1 1
fr = ------------- fr = ----------------------------------
2 p Ö L C 2.3,14 Ö 100.10-6.100.10-9
1 1
fr = ------------------------- fr = -----------------------
6,28.100Ö 10.10-16 628.3,16.10-8
108
fr = ----------- fr = 50355 Hz = 50,355 KHz
1985,9
- 14. Resonansi Jajar
- Induktor murni (bebas dari tahanan) dan kondensator murni
- Induktor mempunyai tahanan dan kondensator murni
- Induktor dan kondensator kedua-duanya tidak bebas dari tahanan
Resonansi jajar induktor dan kondensator yang bebas dari hambatan untuk mendapatkan resonansi jajar arus pada induktor harus sama dengan arus pada kondensator.
Gambar 1-8. Arus induktor sama dengan arus kondensator
V V
IL = IC IL = ------ IC = -------
XL XC
Pada hubungan jajar tegangan induktor sama dengan tegangan kondensator, maka XL = XC.
1 1 1
Jadi : 2 p f L = ------------ f2 = ------------- f = ------------
2 p f C 22 p2 L C 2 p Ö L C
Dalam persamaan ini karena frekuensinya adalah frekuensi dalam keadaan resonansi, maka disebut frekuensi resonansi disingkat fr.
1
fr = ------------ dimana: fr = frekuensi resonansi dalam Hz
2 p Ö L C p = 3,14
L = induktansi dalam Henry
C = kapasitansi alam Farad
Rumus diatas adalah sama dengan rumus pada resonansi deret.
Itu rumus diatas diralat dong.. bukan U tapi V..
BalasHapusthanks atas kritiknya! Insya Allah Akan segera saya perbaiki
HapusHaduuuhh kok mumet ya...,begini nih kalo sekolah cuma S1 dan D1 (esde)...
BalasHapusapa anda paham yamg anda tulis?berarti hambatan 1 ohm tdk berpengaruh terhadap voltase 1 volt,ya kan?
BalasHapusJelas berpengaruh karena tegangan sebanding dengan kuat arus dan hambatan dirumuskan V=I x R karena I=1 dan R=1 maka tegangan menghasilkan 1volt
Hapusaku lagi mengulang JADUL/jaman dulu.....asah otak...he he he
BalasHapusHanya orang yg pintar dapat membaca rumus nya.. Thanks gan
BalasHapusMas minta emailnya
BalasHapusTolong tulisan rumusnya per di betulkan
BalasHapusPosisi tidak pas per atas bawah